![]() |
Jakarta – PT Fast Food Tbk (FAST) menyiapkan dana belanja
modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp300 hingga Rp350 miliar
pada tahun 2014.
Direktur Keuangan FAST, JD Juwono mengatakan dana tersebut untuk pertumbuhan ekspansi bangun gerai baru sebanyak 30 cabang baru dan sebagian besar tipe free standing, ruko maupun di mall serta renovasi gerai sebanyak 50-60 gerai yang sudah ada.
“Jika ada kesempatan kita akan tambah lebih banyak dari 30 gerai seperti yg diproyeksikan dan capex ini bersumber dari dana internal dan ebitda,” ujar Juwono saat public expose di Gedung BEI, Kamis (5/12/2013).
Sementara itu, untuk penjualan/sales, Juwono menargetkan pertumbuhan naik sebesar 10-12 persen menjadi Rp4,53 triliun dari proyeksi akhir tahun 2013 sebesar Rp4,12 triliun. Kendati tahun 2014 memasuki pemilu, lanjut Juwono mengaku ini akan menjadi baik bagi industri ritel khususnya restoran cepat saji seperti perseroan.
“Tahun politik, April pemilu legistlatif, Juli Pilpres ini baik bagi kita karena restoran kita tersebar di 103 kota. Kalau ada kebutuhan partai-partai besar yang pesan untuk para simpatisan jadi prospeknya bagus buat resto cepat saji,” imbuh Juwono.
Untuk target penjualan tahun depan yang naik, berpotensi seiring dengan kenaikan biaya produksi (cost production) karena kenaikan BBM, listrik dan lain-lain.
Untuk itu, pengelola restoran cepat saji KFC ini akan melakukan efisiensi, pasalnya kalau kenaikan faktor tersebut terlalu besar berpeluang menaikkan harga dikarenakan bahan baku juga potensi naik.
(sumber: http://pasarmodal.inilah.com)
Direktur Keuangan FAST, JD Juwono mengatakan dana tersebut untuk pertumbuhan ekspansi bangun gerai baru sebanyak 30 cabang baru dan sebagian besar tipe free standing, ruko maupun di mall serta renovasi gerai sebanyak 50-60 gerai yang sudah ada.
“Jika ada kesempatan kita akan tambah lebih banyak dari 30 gerai seperti yg diproyeksikan dan capex ini bersumber dari dana internal dan ebitda,” ujar Juwono saat public expose di Gedung BEI, Kamis (5/12/2013).
Sementara itu, untuk penjualan/sales, Juwono menargetkan pertumbuhan naik sebesar 10-12 persen menjadi Rp4,53 triliun dari proyeksi akhir tahun 2013 sebesar Rp4,12 triliun. Kendati tahun 2014 memasuki pemilu, lanjut Juwono mengaku ini akan menjadi baik bagi industri ritel khususnya restoran cepat saji seperti perseroan.
“Tahun politik, April pemilu legistlatif, Juli Pilpres ini baik bagi kita karena restoran kita tersebar di 103 kota. Kalau ada kebutuhan partai-partai besar yang pesan untuk para simpatisan jadi prospeknya bagus buat resto cepat saji,” imbuh Juwono.
Untuk target penjualan tahun depan yang naik, berpotensi seiring dengan kenaikan biaya produksi (cost production) karena kenaikan BBM, listrik dan lain-lain.
Untuk itu, pengelola restoran cepat saji KFC ini akan melakukan efisiensi, pasalnya kalau kenaikan faktor tersebut terlalu besar berpeluang menaikkan harga dikarenakan bahan baku juga potensi naik.
(sumber: http://pasarmodal.inilah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar