Jumat, 13 Desember 2013

Masalah Open Access Hambat Pembangunan Pipa Transmisi

Ilustrasi. (Foto: Okezone)  

JAKARTA - Penerapan open access pada semua pipa Transmisi, baik pipa milik PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) maupun milik PT Pertamina, telah mengakibatkan stagnasi infrastruktur dan maraknya broker gas.

Menurut Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Hendi Prio Santoso, sejak dibangunnya jaringan pipa SSWJ tidak ada lagi pembangunan infrastruktur pipa gas baru di Indonesia.

“Faktanya, semua pipa yang akan dibangun dengan skema open access, sampai saat ini belum ada satu pun yang terealisasi, seperti ruas Kalija, Gresik – Semarang dan Cirebon – Semarang,” ujar Hendi, Jakarta, Kamis (12/11/2013).

Sementara itu, anggota Komisi VII, Dito Ganinduto mendukung penerapan open access pipa gas. “Tujuan open access adalah menciptakan efisiensi penyaluran dan pendistribusian gas bumi”, katanya.

Menyikapi open access, anggota Komisi VII Satya Wira Yudha meminta pemerintah agar tata kelola gas bumi di Indonesia berjalan baik untuk ketahanan dan kedaulatan energi nasional. “Fakta saat ini, trader gas jumlahnya lebih besar, tapi kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur tidak ada,” kata Yudha.

Senada dengan Hendi, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan meminta pemerintah membenahi trader gas yang tidak memiliki fasilitas. "Saya setuju (PGN), kita harus membenahi trader gas. Ke depan tidak ada lagi trader gas," tandasnya.(rez) (wdi)

Diposting Tanggal :13/12/2013 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar