Minggu, 15 Desember 2013

Pasar Saham Indonesia Masih Sulit Bangkit

Ilustrasi. (Foto: Okezone) 
JAKARTA - Sambut akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diperkirakan akan berada pada support 4.186-4.196 dan resistance 4.227-4.238. IHSG berpola menyerupai evening doji star mendekati lower bollinger bands (LBB).

Kepala Riset Trust Security, Reza Priyambada, mengatakan laju IHSG kembali berada di bawah kisaran target support 4.238-4.245 seiring maraknya sentimen negatif sehingga memberikan gambaran masih akan terjadinya aksi jual.

"IHSG akan sulit bangkit dengan maraknya aksi jual tersebut," ungkap Reza di Jakarta, Jumat (13/12/2013).

Menurut Reza, meski Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 7,5 persen, belumlah cukup membawa IHSG ke zona hijau. "Pelaku pasar memang sempat merespons positif bahwa BI rate sesuai dengan ekspektasi mereka yang tidak berubah," ucapnya.

Di sisi lain ternyata laju bursa saham Asia kurang mendukung dimana berada di zona merah seiring imbas sentimen pembahasan anggaran AS dan  tapering off  stimulus The Fed.

"Belum lagi laju Rupiah yang masih mengalami pelemahan dengan sentimen dari AS tersebut sehingga rilis BI rate seolah-olah hanya di anggap angin lalu. Pembukaan pasar saham Eropa yang negatif turut melemahkan laju IHSG," imbuhnya.

Sementara, Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, mengatakan laju IHSG pada perdagangan akhir pekan di 10 hari sisa perdagangan tahun 2013 nampaknya akan mengalami pelemahan. Faktor yang lain, Rupiah yang enggan untuk menguat terhadap USD dan duduk manis di atas level Rp12.000 pun menjadi faktor pelemahan IHSG.

"Turunnya harga beberapa komoditas seperti emas yang turun 2.47 persen ditutup di level USD1.226,1 per troy ons menjadi salah satu penyebab melemahnya IHSG," jelasnya.

Seanada, Valbury Securities dalam risetnya mengungkapkan, bursa saham AS berakhir melemah pada perdagangan saham kemarin. Pelemahan atas indeks AS ini, karena kekhawatiran tapering off Te Fed.

"Sentimen AS ini akan mampu mengeliminir sentimen yang muncul dari dalam negeri. Tapering AS masih terus membayangi pergerakan indeks bursa global dan hal ini akan berdampak buruk bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini," tutup riset tersebut. 

Diposting: 15/12/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar