Senin, 23 Desember 2013

Ini Penjelasan Bos Bumi Resources ke Pemegang Saham

Ilustrasi. (Foto: Reuters)
JAKARTA -  Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akhirnya batal digelar. Para pemegang saham pun melayangkan protes kepada Direktur Utama Ari S Hudaya.

Salah satu pemegang saham menanyakan dengan nada tegas kepada Direktur Utama soal kinerja perusahaan yang selalu merugi dan mencari utang.

"Produksi perseroan 100 persen bisa dijual dan terjual semua. Kalau perusahaan masih rugi itu, saya heran," tanya pemegang saham.

Pertanyaan itu pun langsung dijawab oleh Ari. "Ini dikarenakan harga komoditas turun seperti batu bara, lalu permintaan menurun dari India makanya kita tidak fokus tingkatkan produksi," jawabnya.

"Kita lebih restrukturisasi utang dengan cara refinancing. Jadi beban bunganya akan berkurang, saat ini beban bunga tinggi," tambahnya.

Sehingga Ari pun memberikan gambaran mengenai kondisi di 2014. Menurut Ari, harga batubara di 2014 diprediksi semakin menurun ini membuat perseroan tidak meningkatkan kapasitas produksi, ditambah permintaan dari negara China disetop.

"Coal price turun karena growth pertumbuhan industri seperti negara-negara India stop, ruppenya sudah terdepresiasi 40 persen, China akan stop, yang akan tetap Jepang dan Korea. Kalau dolar menguat, australia akan over supplai, apakah kita akan cut production? Ga kan, Kita akan mati," paparnya.

"Ini challenges saya, bagaimana ngurangin utang, kemana saya mencari uang, sekarang dolar pasti naik terus. Kalau ke bank, ke dana syariah susah, kalau saya mau mudah saya mau issued equities bank tapi tidak mungkin," katanya.

Saat ini harga batu bara tahun ini rata-rata USD78 dengan kalori 6.300. Tahun depan yang 6.300 kalori akan menjadi USD72 hingga USD74.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar